Skip to main content

Posts

Featured

Akankah Ketukan pada Rumah Itu Dihiraukan?

Kemudian, perasaan-perasaan diizinkan untuk berlalu-lalang, di balik tikungan ujung gang dan di balik jendela yang buram. Bayang-bayang dedaunan dari pohon di depan rumah, juga awan yang bergerak lamban menunggu hari, menatap perasaan-perasaan berkelebatan.  Perasaan-perasan itu mengetuk pintu rumah di ujung jalan. Namun, tidak ada juga yang membuka pintu. Perasaan-perasaan itu terus mengetuk dengan tekun. Sekali-sekali mereka berpencar dan menunggu di tikungan dan bahkan dengan santai duduk di ranting-ranting pohon.  Perasaan-perasaan kembali ke pintu rumah yang sama; mengetuk-ngetuk pintu juga jendela tanpa lelah. Tapi, belum juga ada pergerakan dari pintu itu. Pada akhirnya, perasaan-perasaan bergelantungan dan menggerayangi pintu, atap, jendela, dan dinding, menutupi seluruh bagian bangunan rumah itu.  Akankah ketukan pada rumah itu dihiraukan? 

Latest posts

Selamanya Kata-Kata itu Akan Menggantung di Udara Tanpa Pernah Bersuara.

Ketenangan Dijarah

Rumit dan Kompleks: Masalah Kesehatan Mental pada Individu Tuli

Esai Penutup Tahun: Lawan!

Kamu Lucu, Masih Keras Kepala untuk Hidup di Alam Nyata

Di Mana Ku Letakkan Kata-Kata

Edisi Spesial: Merayakan 30

Prosai: Tangga Melingkar dan Nelangsa Dikubur Dalam-Dalam

Stasiun Pengisian Minyak Pelicin Kata-Kata

La, Ha, Hi, Men Brayut