Kamu Lucu, Masih Keras Kepala untuk Hidup di Alam Nyata

Entah dunia yang semakin aneh atau kesadaran terhadap diri sendiri yang semakin meningkat, rasanya hidup semakin jungkir balik, tidak dapat membedakan kenyataan dan kegilaan. 

Lagi-lagi, kata-kata dalam puisi Joko Pinurbo menyentil dengan caranya sendiri; kata-kata sederhana dan tokoh-tokoh yang dekat dengan keseharian menyangga realita. Penggalan puisi di bawah adalah bagian dari puisi berjudul “Boneka, 3” dan puisi ini ditulis pada tahun 1996; begitulah kekuatan sastra, melampaui masanya.



Bagaimana kalian semua menjalani hidup belakangan ini? 

Seperti dalam alam mimpi, tidak nyata, imajinasi belaka, bukan? Bagaimana bisa tetap menjalani kehidupan, memenuhi tuntutan pekerjaan, melakukan kegiatan yang menyenangkan, ketika di saat bersamaan pembunuhan massal terhadap sesama manusia sedang berlangsung. 

Sebab itu, puisi Jokpin yang tertera di atas seperti sentilan yang agak nyelekit. Sering kali harapan untuk tidak menjalani hidup di alam nyata sangat kuat, tetapi di saat bersamaan, begitu keras kepala untuk tetap bertahan menjalani apapun ini. 

Begitulah. Tulisan singkat ini mungkin tidak membawa perubahan apa-apa, tetapi ini salah satu cara untuk menjaga kewarasan dan usaha untuk tetap berada di alam nyata. 


Cek situs https://npc.id/ untuk memberikan bantuan, atau di instagram @npc.or.id 

Comments

Popular Posts