Alih-Alih, Kode yang Dicampur-Campurkan: Sebuah Kajian Sederhana Tentang Campur Kode dan Alih Kode



Sebelum memulai, tulisan ini telah dipublikasikan melalui situs narasastra.wix.com/narasastra. Sebagai informasi tambahan lainnya, Narasastra merupakan salah satu gerakan literasi yang mengajak kita semua untuk membaca. Tidak hanya membaca, tetapi juga menulis. Oleh sebab itulah saya menjadi tergelitik untuk menulis. 
Tulisan ini membahas mengenai bahasa yang digunakan oleh blogger kecantikan yang kini sedang marak. Selain suka untuk membaca berbagai ulasan dan tutorial, saya juga suka memperhatikan bahasa yang digunakan para blogger. Berikut kajian sederhana tersebut.
Media sosial yang kini sudah menjadi cukup populer di kalangan generasi muda –bahkan remaja—kiranya menjadi fenomena yang menarik untuk dibahas. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram bermunculan. Tidak hanya itu, berbagai bentuk platform untuk mengkespresikan diri juga semakin bermunculan; YouTube, Blog.  
Blog, yang merupakan singkatan dari web logs, kini telah menjadi tempat bagi banyak orang untuk mengekspresikan diri. Baik untuk menumpahkan pikiran, pendapat, juga menulis rekomendasi produk dan tempat. Melalui blog, mengekspresikan diri tidak hanya melalui teks tetapi juga melalui gambar, suara, dan video. Semenjak gawai –seperti laptop, personal computer, telepon genggam, tablet-- dan akses internet –wifi gratis, penawaran berbagai paket internet dari berbagai provider—mudah dijangkau, mengekspresikan diri melalui blog seperti sudah menjadi gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan. 
Awalnya mungkin hanya untuk sekadar berbagai informasi mengenai berbagai hal. Namun makin ke sini, fungsi tersebut bergeser menjadi ajang aktualisasi diri. Singkatnya, jika ingin dianggap eksis, maka salah satu caranya adalah dengan membuat blog. Ada satu pernyataan dari anak berusia 13 tahun pada suatu penelitian yang dilakukan oleh Danah Boyd. 

I’m in the 7th grade. I’m 13. I’m not a cheerleader. I’m not the president of the student body. Or captain of the debate team. I’m not the prettiest girl in my class. I’m not the most popular girl in my class. I’m just a kid. I’m a little shy. And it’s really hard in this school to impress people enough to be your friend if you’re not any of those things. But I go on these really great vacations with my parents between Christmas and New Year’s every year. And I take pictures of places we go. And I write about those places. And I post this on my Xanga. Because I think if kids in school read what I have to say and how I say it, they’ll want to be my friend —Vivien, 13 

Bila melihat pernyataan tersebut, Vivien menceritakan liburannya di media sosial Xanga dengan harapan teman-temannya mau berteman dengan dia. Dengan kata lain, seseorang membuat blog "hanya" untuk diakui oleh teman-temannya. Fenomena ini menimbulkan berbagai kejadian yang menarik untuk dibahas. Salah satunya dari segi bahasa.  
Para blogger menumpahkan berbagai pemikiran melalui blog. Dari tulisan-tulisan yang sifatnya semi-formal bahkan non-formal ini (dapat dikatakan pula blogger menuliskan apa yang ingin diucapkan tanpa menggubris tata bahasa yang berlaku), muncullah fenomena kebahasaan yang disebut dengan alih kode dan campur kode.  
 Secara mudah, campur kode adalah menggunakan dua bahasa secara bersamaan. Sedangkan, alih kode menggunakan bahasa secara bergantian. Berikut contoh alih kode dan campur kode. 

-Good morning, people Gimana nih pagi ini udah kena macet atau belum?  (Alih kode. Awalnya menggunakan BA, kemudian pada kalimat kedua menggunakan BI)  
-Gimana, nih weekend temen-temen semua? Have fun dong! (Campur kode. BA dan BI digunakan secara bersamaan) 
Yah, dua kalimat tersebut merupakan dua contoh sederhana mengenai campur dan alih kode. Dua bahasa, dalam hal ini tidak harus bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. bisa saja bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa. Namun, pada tulisan ini, dua bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia (BI) dan bahasa Inggris (BA). 
Tulisan ini membahas alih kode dan campur kode dalam situs milik blogger Alodita. Dalam situs alodita.com, Alodita membagi blognya menjadi enam kategori: Beauty, Lifestyle, Wellness, Personal, Series, About. Karena yang sedang populer adalah ulasan tentang beauty atau kecantikan, maka kajian ini dibatasi pada kategori beauty. Pada kategori beauty, terdapat empat sub-kategori: Makeup Medley, Favorites, Beauty Budget, dan Routines. Jadi, terdapat empat artikel yang dibahas pada tulisan ini. 

Beauty – Makeup Medley 
Artikel-artikel yang termasuk kategori beauty, secara keseluruhan mengulas mengenai produk-produk kecantikan, seperti bulu mata palsu, lipstick, dan sejenisnya. Saya ambil tiga artikel dari kategori ini. Pertama, pada sub-kategori Makeup Medley, artikel berjudul ""I Woke Up Like This" My First eyelash Extension Experience".  
Artikel ini berisi ulasan dan pengalaman Alodita ketika melakukan eyelash extension di salon bernama Everlash Lash Expert.  Pada paragraf pertama, Alodita menyebut satu istilah I woke up like this. Hal ini untuk menunjukkan bahwa dengan melakukan penambahan bulu mata, penampilan menjadi lebih menarik, bahkan ketika baru bangun tidur. Selanjutnya, pada kalimat di paragraf kedua, terdapat campur kode, seperti yang terlihat pada kalimat berikut. 

Nggak cuma masalah lebih cring dan irit waktu dandan aja, tapi sejak eyelash extensions di Everlash Lash Expert aku jadi belajar tentang eyelash extensions yang sehat. 
Dalam artikel tersebut, terdapat 16 kata eyelash extension yang termasuk dalam campur kode. Selain itu, terdapat campur kode yang terjadi ketika bagian tips. 

  • Do your own research! Penting untuk riset tentang pemasangan hingga jenis eyelash extensionsyang akan digunakan.  
  • Jangan menggunakan maskara sebelum pemasangan eyelash extensions. 
  • Untuk membersihkan makeup setelah eyelash extensions, gunakan cotton bud untuk membersihkan sisa makeup yang menempel di mata. Jika terbiasa menggunakan makeup remover yang berbahan dasar minyak, hal ini nggak akan menjadi masalah karena Novalash tahan akan air, minyak dan panas. 
  • Biasakan untuk mengeringkan eyelash extensions dengan handuk kering setelah mandi.  
  • Biasakan juga untuk menyisir eyelash extensions menggunakan spoolie atau sikat alis yang bersih agar bentuk bulu mata tetap bagus dan rapi. 
  • Hindari mengucek-ngucek mata yang terlalu berlebihan. Selain mengucek mata itu bikin kulit keriput, eyelash extensions juga lebih mudah copot! 
Pada bagian tips tersebut, terdapat pula alih kode di poin pertama. Selebihnya, merupakan campur kode.  

Beauty – Favorites 
Pada bagian ini, artikel yang digunakan adalah "Oh Honey!" Yang diunggah pada 24 Februari 2016. Artikel ini mengulas tentang suatu krim malam. Keseluruhan tidak ditemukan campur dan alih kode yang banyak. Pada awal paragraf, terdapat alih kode, seperti yang terlihat berikut. 

I thought I'll be a SK-II user forever, until I tried this Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream. Dari awal perjalanan skincare routine saya pada tahun 2011, saya hanya pakai krim wajah dari satu merek saja yaitu SK-II. Sampai akhirnya kulit saya terlihat ‘agak bosan’ karena saya memakai produk itu-itu saja, saya memulai petualangan saya mencoba-coba beberapa merek dan varian skincare lainnya. Dalam petualangan baru, saya mencoba Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream yang saya dapat dari Endermo Spa – distributor resmi dari Bernard Cassiere dan Acca Kappa di Indonesia. 

Alih kode terjadi dari kalimat pertama ke kalimat kedua. Kalimat pertama menggunakan bahasa Inggris (BA), sedangkan selanjutnya menggunakan bahasa Indonesia (BI). Pada kalimat kedua terjadi campur kode untuk mengungkapkan perawatan kulit rutin yang dilakukan Alodita. Selanjutnya, terjadi lagi campur kode untuk mengungkapkan bahwa Alodita mulai mencoba berbagai perawatan kulit lainnya dari berbagai merek.   
Pada paragraf selanjutnya, Alodita melakukan campur kode untuk mengungkapkan kandungan yang ada di krim tersebut.  

Pertama melihat Honey Oxygenating Care Cream ini saya sangat kagum dengan inovasi krim malam yang memiliki dua lapisan, lapisan atas mengandung ekstrak dari acacia honey dan lapisan bawah yang berbentuk gel mengandung ekstrak dari sarang lebah (propolis) dan shea butter yang mengandung fatty acid dan vitamin untuk menutrisi kulit.  

Dua kandungan yang disebut dengan BA adalah madu Akasia yang terkandung dalam krim lapisan atas, dan shea butter yang mengandung lemak asam yang terkandung dalam lapisan kedua. Dua kata yang digunakan –acacia honey dan fatty acid—sebenarnya bisa diindonesiakan. Namun, Alodita lebih memilih untuk menggunakan BA. Lain halnya untuk kata shea butter. Belum ditemukan padanan kata tersebut.  
Menariknya, kata gel yang ditandai warna kuning, dicetak miring menandakan bahwa penulis menggunakan BA. Padahal, kata gel sudah masuk ke dalam BI. Dugaan saya, penulis tidak tahu bahwa kata tersebut sudah masuk ke dalam BI. Namun, mungkin saja penulis memang ingin menggunakan BA. 
Selanjutnya, kembali ditemukan campur kode untuk mengungkapkan bahwa sebelum mencoba krim tersebut, penulis melakukan riset dengan membaca-baca berbagai ulasan mengenai produk ini di internet. Namun, ada dua hal yang menarik, karena penulis menggunakan istilah BA namun tidak menuliskannya dengan cetak miring. 

Sebelum mencoba (seperti biasa) saya mencari tau dengan browsing-browsing dan mencari reviewnya, walaupun agak kecewa karena reviewnya gak banyak. Saya sadar ternyata belum banyak yang memakai krim ini apalagi para beauty enthusiasts di lingkungan saya. Salah satu representatif dari Endermo Spa mengingatkan saya untuk memakai krim ini saat malam hari, lalu saya langsung mencobanya. 

Kata yang diberi tanda warna kuning seharusnya dicetak miring karena merupakan BA, karena kedua kata tersebut belum masuk ke BI. Kata review dapat dipadankan dengan kata ulasan. Selanjutnya, istilah beauty enthusiast juga merupakan istilah asing untuk menyebut orang yang bekerja atau memiliki ketertarikan di bidang kecantikan. Mungkin istilah tersebut dapat dipadankan dengan penggiat kecantikan. Dua hal ini seperti kebalikan pada kasus sebelumnya pada kata gel.  
Selanjutnya hanya ditemukan tiga campur kode lainnya. Kata yang digunakan adalah day cream, night cream, dan facial spa. Ketiga kata tersebut memang bisa diindonesiakan, namun mungkin belum tepat dan terasa pas jika dipadankan ke dalam BI sehingga penulis menggunakan BA. 

Beauty – Budget 
Artikel berjudul "No More Mosquito Bites! Wangsa Jelita Buzz The Bugs Off" mengulas mengenai produk anti nyamuk dari suatu merek. Pada artikel ini tidak begitu banyak ditemukan campur atau alih kode.  Pertama saya menemukan BA yang tidak ditulis dengan cetak miring, yaitu semi outdoor. Pada kalimat tersebut, penulis menceritakan bahwa ruang makan keluarga penulis semi outdoor. Memang, kata semi telah masuk ke dalam BI. Namun, tidak bisa berdiri sendiri, sehingga penulisannya harus digabung, atau dengan bantuan tanda hubung (-). Kedua, kata outdoor memiliki padanan luar ruangan sehingga bisa ditulis dengan semi-luar ruangan.  
Campur kode kembali ditemukan ketika penulis menyarankan pemakain produk tersebut cocok untuk kegiatan luar ruangan. Penulis menggunakan kata outdoor, seperti yang terlihat ada kalimat berikut. Cocok banget untuk kegiatan outdoor atau dipakai sebelum tidur untuk seluruh keluarga.  
Selanjutnya, ditemukan pula campur kode ketika penulis memberikan pendapat bahwa produk ini mudah dan aman ketika dibawa di tas perlengkapan bayi, namun penulis menggunakan BA dengan istilah diaper bag.  

... Bentuknya botol spray yang gak mudah bocor dan tahan banting, jadi aman untuk dibawa di diaper bag atau kemana pun kamu pergi. Sekarang produk ini selalu jadi jagoanku, bahkan aku taruh di dekat meja ... 

Beauty – Routines 
Artikel yang berjudul "Love at First Try – Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF50+ PA++++" menjadi artikel terakhir dari kategori Beauty. Secara keseluruhan, terdapat campur kode pada setiap paragraf. Namun, kebanyakan campur kode terjadi karena beberapa istilah belum ada padanannya dalam BI.  Seperti terlihat pada paragraf pertama berikut. 

Acara launching produk Saranari oleh Menard yang saya datangi dua minggu lalu, merubah sedikit skincare routine dan pandangan saya. mungkin kalau kalian ngikutin skincare routine saya, pasti tau banget kalau saya tuh paling nggak suka dan sering skip memakai sunscreen. Menurut teman saya yang juga sesama beauty enthusiastKae Pratiwi (Tika), rajin memakai skincare tapi selalu ‘bolos’ pakai sunscreen hasilnya sama aja bohong. WHAT!? Jadi perjuangan saya selama ini bisa dibilang sia-sia? 

Campur kode terjadi hampir pada setiap kalimat. BA digunakan untuk menyebut launching atau dalam padanan BI adalah peluncuran, kemudian perawatan kulit rutin, penggiat kecantikan. Campur kode juga terjadi ketika penulis ingin menyebut kata benda sunscreen. Dalam BI, memang belum ada padanan kata untuk sunscreen.  
Paragraf selanjutnya, terdapat satu campur kode yang ditemukan pada kalimat pertama paragraf kedua. Akhirnya saya tanya-tanya ke Tika lagi soal sunscreen yang budget friendly dan teksturnya nggak lengket. Sebenarnya, untuk istilah budget friendly, BI memiliki istilah yang mirip dengan istilah tersebut: sesuai dengan kantong. Istilah tersebut memiliki arti yang sama. Campur kode selanjutnya ditemukan pada kalimat pertama paragraf ketiga. Sebelum membeli saya baca-baca dulu reviewnya, dan surprisingly reviewnya lebih banyak yang positif. Kata surprisingly yang digunakan penulis tentu saja sudah ada padanannya dalam BI. Namun, sepertinya penulis menggunakan BA tersebut untuk membuat kesan lebih "wah". Penulis seperti ingin mengesankan hasil yang cukup menakjubkan.  
Selanjutnya, ditemukan alih kode pada paragraf keempat. Alih kode ini digunakan untuk mengungkapkan keunggulan produk tersebut. Hal ini, sepertinya menunjukkan bahwa penulis cukup puas dengan produk tersebut. Pada kalimat selanjutnya terjadi campur kode. Terlihat dari  penggunaan  dua kata asing untuk mengungkapkan bagaimana rasanya ketika produk tersebut dioleskan ke kulit. Kata dewy, secara harfiah memiliki arti basah. Namun jika dikaitkan pada konteks kalimat tersebut, bisa diartikan menjadi lembap. Sementara itu, air brushed merupakan istilah untuk teknik pewarnaan Namun, dalam konteks ini dapat diartikan sebagai teknik yang membuat kulit segar seperti habis disemprot air. Kedua kata ini, rasanya belum memiliki padanan yang pas.  

Teksturnya seperti gel yang ringan dan cepat menyerap di kulit wajahDoesn’t leave any white residue at all (which is perfect!) and it works very good make up base for meKulit wajah terasa lebih halus dan dewy, seperti di air brushed. Sewaktu awal-awal pemakaian saya masih harus beradaptasi dengan kandungan alkoholnya walaupun gak terlalu menyengat. 

Terakhir, terjadi satu campur kode dan satu alih kode. Campur kode terjadi untuk mengungkapkan bahwa penulis menggunakan produk ini setelah melakukan perawatan kulit di pagi hari (morning skincare routine) dan sebelum melakukan tata rias (make up). Selanjutnya, alih kode terjadi untuk mengungkapkan bahwa tidak ada masalah terhadap kulit penulis ketika menggunakan produk ini. 

Sekarang saya menggunakan Biore Sarasara UV Aqua Rich Watery Essence Sunscreen SPF50+ PA+++  hampir setiap hari, setelah morning skincare routine dan sebelum make up. Untuk jenis kulit normal kombinasi seperti saya, sejauh ini saya nggak ada masalah sama sekali dengan sunscreen ini. My skin loves it! 

Simpulan 
Bila dilihat dari empat artikel di atas, campur kode terjadi karena beberapa kata asing belum terdapat padanannya dalam BI. Beberapa kata tersebut seperti sunscreen dan shea butter. Selain itu, campur kode juga terjadi karena penulis blog tersebut merasa lebih efektif atau nyaman menggunakan BA dari pada BI. Seperti penggunaan semi outdoor, make up dan baby diaper. Namun, ada beberapa kata BA yang sudah ada padanannya dalam BI tetapi penulis tetap menggunakan BA. Seperti outdoor, surprisingly, review dan make up. Hal ini berkaitan dengan "kenyamanan" penulis, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain ituada beberapa istilah yang mungkin dapat dipadankan ke dalam BI, namun belum pas. Seperti dewy, airbrushed, skincare routine.  
Alih kode pada empat artikel di atas tidak banyak ditemukan. Alih kode pada artikel-artikel tersebut menunjukkan bahwa ketika ingin mengungkapkan kesenangan, penulis menggunakan BA. Selain itu, alih kode biasanya terjadi pada awal paragraf (untuk mengawali ulasan). Hal tersebut menunjukkan bahwa BA lebih menarik digunakan dan lebih efektif digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan dan pembukaan.  
Adanya kecenderungan bahwa BA lebih "enak" digunakan dibanding BI, merupakan indikasi sikap bahasa yang kurang positif terhadap BI. Hal ini mungkin disebabkan oleh BA, dalam hal ini bahasa Inggris telah menjadi bahasa yang mendominasi dan dianggap mewakili hal yang ingin disampaikan. BA juga dianggap dapat diterima oleh berbagai kalangan. Kecenderungan ini bukan berarti merupakan yang buruk, karena dengan menggunakan BA, kesempatan untuk diterima oleh berbagai kalangan (bahkan dari masyarakat yang tidak menggunakan BI) menjadi lebih besar. Namun, bukan berarti BI menjadi lebih rendah dari BA. Sebaiknya penggunaan BA memang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan dibaca oleh berbagai kalangan, bahkan dari kalangan yang menggunakan bahasa berbeda.  
Namun, di samping itu semua, BI juga harus terus beradaptasi dan menambah berbagai istilah asing yang terus masuk salah satunya dari bidang kecantikan.   

Referensi 
Boyd, Danah. 2008. "Why Youth Social ♥ Network Sites: The Role of Networked Publics in Teenage Social Life" dalam Youth, Identity, and Digital Media. MacArthur Foundation Series on Digital Media and Learning. Cambridge, MA: The MIT Press. 

Wardhaugh, Ronald. 1986. An Introduction to Sociolinguistics Third Edition. Blackwell Textbooks in Linguistics. 

Comments

Popular Posts