Pada Suatu Sore yang Sepi [Sebuah Tulisan yang Dibuat dalam Perjalanan]



Pada Suatu Sore yang Sepi 

Matahari sedang mati suri
meletakkan tetes hujan, di sendi
tulang yang menopang derita keji

Kuharap kamu masih bisa berdiri
melangkah menuju kelam yang sunyi
hingga hangat menyelimuti

Pesan terdampar di pinggir pantai
sembari petang menghampiri
dan ku pun menyendiri

Pada akhir tragedi,
hayat melayang berseri-seri
mencari makna yang minta dikasihi

Tapi, darah menusuk, keji
menghilangkan sakit yang tak tertandingi
pada suatu sore yang sepi



Tulisan ini dibuat ketika dalam perjalanan menuju kota sebelah, dengan menumpang kereta antar-kota. Sembari membaca buku kumpulan cerpen, kata-kata datang begitu saja. Bepergian sendirian adalah kemerdekaan terhadap kebebasan yang dimiliki untuk berlaku dan berperilaku. Dua jam perjalanan memiliki makna yang berbeda ketika tangan memutuskan untuk menulis apa saja yang melintas pada sukma dan raga.

Comments

Popular Posts