Lalu, Cemas Mulai Berkelana Menghampiri Pikiran di Pagi Hari



Dengan situasi belakangan yang bisa dibilang semakin tidak menentu, pikiran dalam kepala pun ikut tidak menentu. Yang tadinya pendapatan bulanan sudah menuju stabil, tiba-tiba hilang karena terkena dampak saat ini. Yang tadinya rutinitas sehari-hari terjaga, tiba-tiba hilang dan terpaksa tergantikan dengan rutinitas baru. Rutinitas baru yang masuk secara mendadak tidak terlalu berat ketika di awal, tapi saat ini, saat situasi semakin tidak menentu, rutinitas baru ini pun ikut terbengkalai. 


Biasanya, pergi ke tempat umum tempat orang banyak berkumpul menjadi solusi mengatasi perasaan-perasaan ini. Untuk situasi saat ini tentu saja tidak memungkinkan. Akhirnya, kembali ke kebiasaan lama: berpusar pada media sosial Instagram.

Saat ini, setiap orang mencoba berkarya, create something, apapun itu dengan berbagai alasannya. Bersaing dengan hampir setiap orang membuat tekanan menjadi bertambah karena merasa karya orang lain lebih bagus, lebih indah, lebih berkualitas, dan lebih lebih yang lain. Entah apa yang akan dihasilkan dari kekaryaan itu. Yang ada hanya membandingkan diri.

Lalu, jika sudah seperti itu, rasa-rasa yang kurang memberi energi positif datang menguasai. Dan mulai menggerayangi hingga ke ubun-ubun. Pengakuan terhadap rasa-rasa yang dirasakan juga tidak mudah untuk dilakukan. Ada rasa malu dan gengsi untuk mengakuinya. Entah malu dan gengsi terhadap apa. Tentu melawan diri sendiri menjadi momok terbesar kala ini.

Pikiran untuk menyerah bukan tidak pernah datang. Sebab, walaupun berbagai jalan sudah dicoba, belum juga menemukan arah yang tepat. Apa yang termasuk dalam kategori menyerah? Entahlah. Mungkin, melepas perlahan apa-apa yang pada awalnya menjadi keyakinan diri, itu yang dimaksud dengan menyerah.
Keyakinan diri sendiri diragukan, semakin mengaburkan jalan yang sedang ditempuh. Memang, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hampir pasti tidak akan ditemukan selama napas kehidupan masih berhembus. Mungkinkah jika jawaban ditemukan, rasa yang tidak terlalu positif ini kemudian akan terjawab?

Bertahan menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan. Entah bagaimana caranya. Pintu berlindung perlu ditemukan, agar tidak tersandung dan jatuh terlalu dalam. Berbagi barangkali bisa menjadi salah satu pijakan, apabila terjatuh pun, lukanya diharapkan tidak terlalu pedih. Percaya bahwa kepedulian masih didapatkan dari orang sekitar, maka ragu pun mulai tersamar.

Bagaimana kabar perasaan kalian hari ini? Mari berbagi.

Comments

Popular Posts