Resensi Buku, Tapi Juga Tentang Malu.

Sejujurnya, gue malu. Malu banget. Bener-bener malu.

Kenapa?

Jadi gini, gue baru aja selesai membaca sebuah novel berjudul PULANG karya Leila S. Chudori, yang novelnya bagus buanget. Keren buanget!

Dalam novel tersebut, Leila bercerita berlatar tahun 1965-1998. Kehidupan sebelum tahun '65 juga ada, tapi yang paling josh adalah peristiwa dari tahun '65-'98. Ngga hanya bercerita tentang percintaan antara Nara, Lintang dan Alam, Leila juga bercerita tentang kisah keluarga yang tragis juga sepenggal cerita sejarah yang masih menjadi teka-teki sampai sekarang.

Menurut gue, Leila hebat banget bisa bikin novel seperti ini. Dia menceritakan keluarga Hananto dan Dimas Suryo yang eks tapol yang sebenarnya ngga tau apa-apa tentang aktivitas mereka. Betapa menderitanya dan betapa pedihnya mereka yang dulunya menjadi korban tragedi '65.

Gue ngebayangin, mereka diinterogasi dengan pertanyaan yang sama selama berbulan-bulan. Ngga boleh pulang ke rumah, harus menuruti apa yang interogator mau.... Belum lagi di PULANG ini, diceritain kalau si Kenanga harus ngebersihin (ngepel lantai) bekas darah seseorang yang diinterogasi di ruang sebelah.....

Ya Tuhan. Memangnya salah apa mereka?

Gue sampe kepikiran, gimana ya rasanya mengalami peristiwa yang seperti itu? Gimana rasanya ngga mengetahui keberadaan ayah kandung sendiri?

Bisa bayangin ngga sih gimana rasanya?

Terus lagi, gimana rasanya turun ke jalan bersama-sama seluruh mahasiswa untuk menuntut turun Soeharto pada kala itu? Kerusuhan Trisakti yang waktu itu, menurut gue menjadi hari berkabung yang paling berkabung. Dan gue lagi-lagi ngga habis pikir, kenapa pake acara tembak-menembak?

Nah, kenapa gue malu?
Karena, selama ini gue ngga peduli terhadap kisah sejarah bangsa gue sendiri. Ini bangsa gue loh, bangsa yang gue tinggali, gue tumpangi. Tapi gue sama sekali ngga peduli, ya mungkin peduli sedikit, tapi cuma sambil lewat aja.

Karena novel ini gue jadi lebih menghargai apa itu perjuangan. Sekarang gue lebih banyak berpikir kalau mau melakukan sesuatu, "ini bisa berguna bagi Indonesia ngga ya?"

Jadi, terima kasih banyak kepada Leila S. Chudori yang udah bikin novel sedahsyat ini. Gue berharap banget akan muncul lagi novel-novel yang seperti ini yang juga menyisipkan cerita sejarah Bangsa Indonesia yang mulai terlupakan. Gue ngga mau lupa dan gue menolak lupa tentang sejarah bangsa ini. Bangsa Indonesia.

Comments

Popular Posts