Lulus itu Penting, atau Yang Penting Lulus?

Untuk apa sekolah? Pintar
Pintar gunanya untuk apa? Kerja
Kerja gunanya untuk apa? Dapat uang
Dapat uang gunanya untuk apa? Kaya
Kaya gunanya untuk apa? Makmur

Kira-kira begitu kegunaan sekolah untuk jangka panjang, yang banyak diidamkan.

Bahkan belum genap umur satu pun, seorang anak sudah disekolahkan. Alasannya, biar mantap dasarnya. Memasukan anak ke sekolah tidak tepat pada waktunya. Entah lebih cepat atau lebih lambat. Paling parah, orangtua kadang menyekolahkan langsung ke SD tanpa melewati TK. Mereka bangga lagi dengan itu semua. Katanya, "hebat kan, biar tidak TK, tapi anak saya bisa masuk SD dan pintar lho di sekolahnya."

Oh Tuhan, mereka bisa bangga dengan keadaan itu?

Sekolah bakalan jadi batu loncatan biar bisa melangkah lebih maju dan meningkatkan derajat diri dan keluarga. Sekolah juga memudahkan kita dalam mendapatkan pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, semakin tinggi pula pekerjaan yang akan kita dapat.

Semua itu yang digadang-gadang dari sekolah.

Kayaknya, tagline "sekolah, biar pinter" itu udah ngga ada lagi deh. Ngga ada dalam kehidupan yang sebenarnya. Nyatanya, sekarang banyak yang sekolah hanya karena formalitas. Disuruh orangtuanya, biar orangtuanya ngga malu karena bisa menyekolahkan anaknya.

Mestinya, tagline itu diganti, "sekolah, biar keren."

Nyatanya banyak yang sekolah cuma ngejar gelar, biar bisa kerja enak katanya. Kalau kerja enak, hidup juga enak. Duit lancar, keluarga pun bahagia.

Nyatanya, banyak yang sekolag cuma untuk pamer. Biar kelihatannya berderajat dan bermartabat. Biar dianggap dan dipandang.

Nyatanya, banyak yang sekolah hanya untuk mengejar nilai, bukan ilmu. Biar nilai bagus, cara apapun dilakukan. Yang penting nilai bagus dan lulus.

Sebenarnya sekolah itu untuk apa sih?

Atau, untuk apa sih sekolah?

Mengejar ilmu. Sangat klise dan... Sedikit munafik.

Mungkin, sekarang lebih tepat dengan, mengejar nilai, Mengejar standar, mengejar  apapun itu namanya.
Keadilan tidak bersuara, digantikan oleh kepalsuan yang melanda.

Untuk apa punya gelar?
Bila tidak mencerminkan apa yang seharusnya.

Untuk apa lulus?
Tapi tidak mencerminkan nilai-nilai yang tertera.

Miris, yang berusaha malah jatuh. Yang main-main malah berdiri. Bertolak belakang dengan kenyataan yang berkata.

Kalau gitu, ngga usah sekolah aja. Banyak kok yang ngga sekolah (tidak menyelesaikannya) tapi bisa sukses, kaya, terkenal. Mungkin lebih asyik begitu, tanpa membuang waktu untuk sekolah, kita hanya melakukan usaha yang kita suka kemudia menjadi terkenal dan sukses. Seperti  yang banyak diceritakan di media-media.

Sistem pendidikan yang ada sekarang, mengajarkan hanya tentang akademis bukan tentang hidup juga.
Guru pun mau enaknya saja. Yang penting masuk kelas, tidak peduli apakah murid-muridnya mengerti atau tidak.

Murid pun semakin menjadi. Malas, menyontek, hura-hura. Sempurna.

Jangan tutup mata terhadap semua ini. Ini terjadi tepat di depan mata kita. Kita tidak bisa menutup telinga terhadap semua ini, masa depan bangsa di pertaruhkan saat ini. Kita bagian dari ini semua.

Semua adalah bagian dari kita.

Akankah?

Adakah yang peduli?

Mengertikah?

Lulus itu penting, selama apa yang kita kejar adalah ilmu, kita juga wajib menyelesaikan apa yang telah kita mulai.

Comments

Popular Posts