Kira-Kira Begini Penjelasan Mengapa "Contek" Lebih Dikenal daripada "Sontek"

Beberapa waktu lalu, terdapat unggahan yang belum selesai. Tentang contek-menyontek


"Lo nyontek, ya?"
"Nyontek punya lo, dong!"

Tentu kamu sudah sering mendengar kata nyontek, kan? 

So you may have read my other article, about this phenomenon bahwa kita-kita (penutur bahasa) suka dan sering menggunakan bentuk kata yang lebih singkat. Misalnya, menyapu menjadi nyapu, menulis menjadi nulis, dsb. Termasuk juga kata nyontek yang berasal dari menyontek. Yang menggelitik dari hal ini adalah


Mengapa contek lebih populer daripada sontek



Kata menyontek merupakan hasil dari penggabungan imbuhan meN- dan kata dasar sontek. Dalam bahasa Indonesia, imbuhan meN- memiliki beberapa bentuk turunan, yaitu meng-, mem-, meny-, men-,dan me- (apakah ada yang terlewat?). Imbuhan meN- ini memiliki proses tertentu sehingga dapat menentukan bentuk turunan mana yang digunakan. Dalam situasi ini, imbuhan meN- menggunakan bentuk turunan meny- karena bertemu kata dasar yang berawalan huruf s. Proses ini sama seperti pada proses pembentukan kata menyapu, menyuruh, menyikat, dan lainnya.  Kemudian, like I said before, nyontek lebih sering digunakan. 


Salah satu asumsi saya terhadap situasi ini (bahwa contek lebih terkenal daripada sontek) bahwa terdapat kesalahpahaman konsep terhadap bentuk meN- + kata dasar berawalan konsonan s dan c.  Pembentukan katanya adalah sebagai berikut.

meN- + kata dasar berawalan c ----->  meN- + campur ----> men- + campur = mencampur

meN- + kata dasar berawalan s -----> meN- + sapu ------> meny- + sapu = menyapu


Apabila melihat bentuk penyingkatan yang terjadi (seperti pada nyontek, nyuruh, nulis), maka bagian me pada menyontek harus dihilangkan sehingga hanya menyisakan nyontek. Begitu pula pada menyuruh, bagian me dihilangkan sehingga hanya menyisakan nyuruh. Bila hal tersebut diaplikasikan pada mencampur, maka seharusnya bentuk singkatnya adalah ncampur. Namun, pada kenyataannya bentuk tersebut tidak pernah digunakan dan ditemukan dalam penggunaan bahasa sehari-hari (sejauh ini, sih, saya belum menemukan). Bentuk yang digunakan sebagai bentuk singkat dari mencampur adalah nyampur dan hal ini juga terjadi pada kata dengan proses pembentukan meN- + kata dasar berawalan c (nyampur, nyangkul, nyari, dsb).

Alasan dari situasi tersebut (people use nyampur instead of ncampur) bisa dikatakan bahwa nyampur lebih mudah serta nyaman diucapkan dan lebih berterima dalam susunan bunyi bahasa Indonesia. Another reasons kenapa nyampur lebih nyaman diucapkan dan bukannya ngampur karena posisi c dan ɲ (ny, seperti pada kata nyaman) sama-sama berada pada daerah artikulasi palatal (langit-langit keras). Sementara itu, bunyi ŋ (ng seperti pada kata sangat) berada pada daerah artikulasi velar (langit-langit lunak, coba rasakan ketika mengucapkan sangat dengan menekankan bunyi ng) sehingga ngampur tidak berterima dalam proses pembentukan kata nyampur yang berasal dari kata campur. Penjelasan ini kemudian menerangkan bahwa (sebenarnya) dalam susunan bunyi bahasa Indonesia, tidak mengenal bunyi konsonan berurutan.

*FYI*
(If you wondering why there are a word like prioritas or skala, which has consonant cluster on the sound structure, the possible explanation of this is those words are came from a borrowed words that ended up being a native words of bahasa Indonesia)

*ANOTHER FYI*
Bunyi ŋ (ng) memang memiliki ortografis dua huruf, tetapi sebenarnya merupakan satu bunyi yang diucapkan secara satu kesatuan (bukan en dan ge). Berbeda halnya dengan nc dalam ncampur. Bunyi nc tersebut harus dibaca [encampur] sehingga kedua bunyi tersebut adalah dua bunyi yang berbeda.

Dari semua penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa contek lebih terkenal daripada sontek karena terdapat kesalahan konsep atau stigma, yaitu bentuk singkat dari suatu kata yang memiliki awalan bentuk ny, seperti pada nyari dan nyampur, pasti memiliki kata dasar yang berawalan konsonan c (nyari berasal dari mencari dan nyampur berasal dari mencampur). Yang pada kenyataannya tidak seperti itu (karena terdapat nyapu dan nyuruh yang berasal dari menyapu dan menyuruh).

Comments

Popular Posts